Brutalnya Album Kedua Viscral

Penantian 6 tahun pasca rilisnya debut album Viscral bertajuk Egocentric Underneath Of Horror akhirnya terbayar tuntas. Album mereka akhirnya dilepasliarkan secara resmi tanggal 23 April 2020. Kuintet bengis asal Bekasi, Jawa Barat tersebut sebenarnya telah merampungkan album kedua mereka sejak tahun 2019 dan direncanakan untuk dibawa saat mereka menghajar Eropa lewat program The Devourer Tour 2019 program tur bersama Deadsquad di 4 negara: Jerman, Ceko, Swiss, Belanda. Namun karena beberapa hal, urung terealisasi.

Dalam album kedua ini, Viscral meracik musik yang jauh lebih cermat dibanding album debutnya. Dari segi produksi sound, banyak terdapat perubahan. Terutamanya karena penambahan senar sehingga register nadanya jadi lebih berat. Aransemen yang lebih kompleks dengan sentuhan riff gitar modern dan ol- skool jadi senjata utama di album ini. Grooves yang membuat kepala dan badan tak kuasa menahan gempuran untuk meliar jadi dasar yang tebal nan kokoh. Ditambah vokal growling yang khas, album ini layak jadi salah satu yang paling dinantikan penikmat musik ekstrim.

Bermuatan 9 lagu termasuk 1 intro sebagai title-track, album ini sering jadi obrolan tongkrongan metalheadstanah air. Termasuk juga mereka yang sempat menyaksikan aksi mereka saat bertandang ke Eropa. Sebagian besarnya selalu menanyakan “kapan albumnya rilis?” Album ini memang begitu ditunggu khalayak brutal death metal.

Track no.2 berjudul “Impulses To Kill” jadi gerbang utama memasuki kebrutalan album kedua mereka. Dirilis perdana lewat art video pada Juni 2020, lalu dimainkan di program drum playthrough dan guitar playthrough, track tersebut makin menegakkan pondasi death metal yang telah dibangun Viscral sejak 2007.

Faisal Noviandy (gitar) jadi pencipta riff utama di 5 lagu, Liga Radensha (gitar) di 4 lagu lainnya. Tentunya tidak terlepas dari peran Eggi Pradia (vokal), Yogi Praja (drum) dan Jannova (bass) dalam proses kreatifnya. Proses penulisan lagu-lagunya berlangsung sejak tahun 2018. Dari departemen lirik, tak ada perbedaan dari album debut. Masih meneriakkan perih kekejaman, pembantaian, ambisi dan tindakan psikopat yang erat dengan musik brutal death metal. Artwork-nya dikerjakan oleh salah satu artworkerterbaik Eropa asal Russia yaitu, Andreas Christanetoff. Rekaman, mixing dan mastering dikerjakan oleh Jafar Sadik di Apache Studio, Bekasi.

  “Album ini dikerjakan lebih serius dari sebelumnya, karena proses membuat dan menjalankannya dilaksanakan dengan cermat, kami banyak menyematkan part-part groovy agar bisa dinikmati oleh pecinta musik death metal dimanapun. Namun secara keseluruhan kami tetap menjaga ciri khas musik Viscral,” ujar Eggi.

 “Kesempurnaan brutal death metal jaman sekarang ada disini dan layak untuk dijadikan barometer perkembangan death metal Indonesia” tambah Deddy Permadi selaku penggagas Indonesian Death Metal Forum sekaligus vokalis Cadavoracity.

 Selamat menikmati gempuran Viscral di album keduanya, this is the ultimate ENTRANCE INTO TERRIFYING IMAGERY!

 

THANK GOD FOR GOOD KARMA