Milledenials Ajak Pendengar Menangis Bersama Di Single “Permanent Fling”

HandmadNews

Milledenials terbentuk ditahun 2020 dengan personil Nadya, Darin, Billy, Elel dan Made yang mencampurkan unsur musik Punk Rock, Shoe-gaze & Dream Pop digabungkan menjadi satu alunan nada fuzzy. Baru saja mengeluarkan rilisan terbaru ‘Permanent Fling’, dimana merupakan single ke tiga mereka yang dirils melalui Skullism Records. Sebelumnya band ini sudah mengeluarkan single berjudul ‘Deny, Denial’.

Lirik lagu ‘Permanent Fling’ ditulis oleh Darin Vidaswara terinspirasi dari curahan hati seorang temannya di sebuah warung lalapan yang cintanya bertepuk sebelah tangan, besarnya harapan untuk meiliki tetapi apa daya itu hanya angan – angan belaka.
“This is one of the 2000ish emo lyrics by far I ever written. It’s not about me and I wish people start managing their expectations. You know, being emotionally stuck at false hope is quite frustrating and expecting too much is somewhat selfish” sebut Darin.

Band ini memang mengedepankan emosi akan hubungan asmara yang gagal dan kegalauan, karena terbentuknya pun dari hubungan asmara yang gagal & gundah gulana dari para anggotanya.
Di singel ‘Permanent Fling’ nuansa yang dibawa secara Musikal memang selalu uplifting dengan influence math-rock asia dan tipikal drum beat pop punk revival dengan catatan ada beberapa modulasi pada komposisi penulisan lagu terkesan seperti original soundtrack opening anime.

Selepas melepas single ke tiga, band ini menjadi sangat sibuk. Frekuensi gigs, pelebaran pada jaringan pertemanan di skena lokal meningkat. Saat ini highlight utamanya adalah merangkul “internet culture”.
“Dari awal kami berpikir bahwa ‘music’ is a part of an ‘art’. Instead of just being in a ‘band’ (and of course denial), we treat Milledenials as a collective based creative project. That’s why apart from the music itself, we highly concerned with branding and visual” jelas Darin.

Darin mengajak kita bersama-sama nikmati ‘Permanent Fling’ sembari menangis di berbagai online music streaming platform.
Secara keseluruhan, kesan dari band alternatif unisex ini adalah “Generasi Milennial” dan “Fase Penolakan”.

THANK GOD FOR GOOD KARMA