Das – Kedas Bersihkan Tukad Di Angantaka

HandmadNews – Sampah plastik menjadi masalah semua belahan dunia, tak terkecuali juga di Bali. Berdasarkan riset dari Organisasi Lingkungan Hidup Non Profit Systemiq yang dikeluarkan pada tahun 2021, bahwa Bali memproduksi 829 ton/ hari dan hanya 57 ton (7 persen) berhasil didaur ulang, sementara 89 ton (11 persen) terbuang ke saluran air dan mencapai laut. Berbicara Bali yang kultur dan masyarakatnya dekat dengan alam, miris sebenarnya melihat daerah aliran sungai dipenuhi sampah plastik. Padahal sungai bagi masyarakat Hindu Bali merupakan tempat yang disucikan.

Tidak mau keadaan ini berlarut – larut, komunitas pemuda yang menamakan diri Das – Kedas (Daerah Aliran Sungai – Kedas/Bersih) yang ada di Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung ini turun ke sungai untuk melakukan pembersihan. “Kami melihat sungai di wilayah kami(angantaka) banyak sampah plastik dan tidak pernah dibersihkan. Inilah yang membuat kami bergerak” kata Ida Bagus Made Dwi Mahardika, salah seorang anggota Das Kedas di aliran Tukad Pura Taman, Banjar Desa, Desa Angantaka, Badung (04/07/2021).

Aksi Komunitas Das – Kedas

Gus Dwi menambahkan, Komunitas Das – Kedas ini baru saja berdiri, beranggotakan para pemuda Desa Angantaka yang sering kumpul – kumpul, melayangkan dan main motor. Mereka ingin melihat sungai yang dulunya tempat bermain, berenang, menjadi bersih kembali sehingga bisa dijadikan tempat bermain untuk anak-anak. “Ini murni sekaa demen, bergerak bersenang – senang hanya ingin sungai tempat kami bermain dulu menjadi bersih, bisa kami pake silem – sileman lagi. Selain itu kami juga khawatir akan dampak yang ditimbulkan jika sungai – sungai ini dipenuhi sampah plastik” ungkapnya.

Aksi Komunitas Das – Kedas

Das – Kedas yang sampai saat ini beranggotakan sekitar 90 orang, mereka aktif berkomunikasi menggunakan chat grup di aplikasi WhatsApp. Mereka gotong royong secara swadaya membuat alat – alat untuk memburu sampah plastik di aliran sungai. “Kami secara swadaya membuat alat – alat untuk berburu plastik, penyediaan kampil dan juga untuk konsumsi kami. Kalau ada donatur yang mau menyumbang, terutama alat – alat kebersihan kami sangat harapkan” harap Gus Dwi.
“Kami juga mengajak masyarakat baik yang ada di Desa Angantaka maupun yang ada di hulu kami untuk sadar tidak membuang sampah ke sungai. Tri Hita Karana jangan hanya di ucapkan saja tetapi bisa dijalankan” tambahnya.

Aksi Komunitas Das – Kedas

Das – Kedas menyasar ada 4 aliran sungai yang ada di Desa Angantaka. Saat ini mereka fokus turun di 1 sungai dulu, selanjutnya baru akan ke sungai lainnya.

Jika ada yang mau menyumbang alat – alat kebersihan bisa menghubungi lewat Direct Message di akun Istagram @das_kedas21.

THANK GOD FOR GOOD KARMA