HandmadNews – Nama baru namun lama, muncul meramaikan kreativitas musik Bali, Middle Of July (MoJ). Sebagai awal perkenalan, di pertengahan Juli 2021 ia merilis mini album berjudul “In:security”. Meskipun nama baru, melihat sosok di belakang projek MoJ, nyatanya bukan orang baru di jalur musik. Joe Karsa, kreator MoJ sebelumnya dikenal sebagai vokalis grup pop punk “Joyride” dan kini aktif bersama trio punk rock “Antibodi”. Namun kali ini ia nyalurkan idenya untuk projek solo dengan gaya akustik.
Menurut Joe, ide untuk projek MoJ sebetulnya sudah tercetus sejak 15 tahun lalu namun proyek ini tersendat karena berbagai hal. Nama Middle Of July diambil dari tanggal kelahirannya yang mendekati pertengahan bulan Juli. Selain itu nama ini juga terinspirasi dari penggalan sebuah lagu milik Shade’s Apart yang berjudul “Stranger By The Day” yang berbunyi: “Snow is falling from the sky in the Middle Of July”
Menariknya, MoF tak membatasi genre musiknya entah itu emo, pop punk, folk, british pop, atau alternative rock. Sekalipun Joe sendiri banyak dipengaruhi oleh musisi era “emo” seperti Dashboard Confessional, Secondhand Serenade, Yellowcard, Story Of The Year, Taking Back Sunday, The Used, dan banyak musisi lain yang mempengaruhi perjalanan musikalnya. Bahkan solois legendaris Indonesia seperti Iwan Fals, Ebiet G Ade, dan Franky Sahilatua membuatnya terinspirasi menjadi penyanyi yang memainkan instrumen gitar dan menulis lagu-lagunya sendiri.
Joe menjelaskan, rekaman “In:security”, digarap sekitar dua bulan, akhir April hingga akhir Juni 2021 lalu, dengan dukungan produser David Ebenhaezer yang juga turut menata suara dalam rekaman album “Still Going Strong” milik Antibodi. David juga berlaku sebagai sessionist merangkap programmer dalam proses rekaman “In:security”, yakni mengisi seluruh instrumen pendukung selain gitar.
“Saya memilih bekerjasama dengan David karena dia mampu memberikan pendekatan yang organik dalam proses rekaman, sehingga seluruh materi dapat dipertanggungjawabkan dalam situasi live,” kilah Joe.
Mini album “In:security” memuat 5 lagu yang bercerita mengenai lika-liku hidup seperti kegelisahan, overthinking, midlife crisis, ketakutan atau hal-hal traumatis, harapan, juga hubungan percintaan. Kabarnya, lagu-lagu ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Joe dan orang-orang di sekitarnya juga. Single perdana yang dijagokan MoJ dari rekaman ni adalah “Terlalu Tinggi” yang bercerita seputar kegelisahan dan stagnasi dalam situasi midlife crisis yang lazim dialami kaum dewasa muda.
“Semoga kehadiran Middle Of July mampu memberi warna baru bagi dekade kedua di era millenium baru ini. I’m going to sing like it’s 2007…” harap Joe.
Selain dirilis melalui agregator Netrilis, ke depan rencananya rekaman ini juga akan dirilis dalam bentuk fisik dengan format Compact Disc (CD) di bawah naungan Good Fight Records yang juga akan dirilis secara independen.
THANK GOD FOR GOOD KARMA