Kroncong Jancuk Gandeng Dewa Kura – Kura di Lagu Terbaru

HandmadNews – Cukup lama grup musik yang rada unik ini tak terdengar dengan karya baru, akhirnya pertengahan tahun ini mereka datang lagi. Grup yang punya ciri khas perpaduan musik modern dengan keroncong ini baru saja memperkenalkan lagu terbaru berjudul “Nyidang Sing”.

Ada yang berbeda, dari grup ini di lagu baru mereka. Ini pertama kali, Kroncong Jancuk tanpa suara merdu sang biduanita Gek Diah. Dewa Kura – Kura yang menggantikan Sura merdu Gek Diah, dengan alunan khas Reggae.“Ya … rilis lagu ini sekaligus untuk melepas Diah, vokalis kami yang memutuskan untuk tak bergabung lagi karena karena akan fokus untuk melanjutkan kuliah. Sebagai gantinya ada nuansa baru di lagu ini, yang lebih mengarah ke island reggae tapi dibalut dengan musik keroncong ala Kroncong Jancuk,” jelas Phaii, pentolan grup ini.

Phaii mengatakan, lagu “Nyidang Sing” mengisahkan kerinduan seorang pria kepada mantannya. Semoga lirik lagu ini bisa mewakili orang-orang yang egois, karena terlalu gampang mengucap kata perpisahan. Lagu ini juga disebut-sebut akan menjadi bagian dari projek album ke-2 Kroncong Jancuk yang tengah dalam persiapan.

Rekaman dikonsep agak berbeda karena mereka akan mengajak sejumlah vokalis dari grup lain maupun solo untuk berkolaborasi di semua lagu. Album ini direncanakan berjudul “X Project”. Itu pula alasan mengapa ada keputusan berkolaborasi dengan Dewa Kura-kura di lagu “Nyidang Sing”. “Berawal dari kumpul-kumpul, kami pikir kayaknya asyik juga kalau sesekali kolaborasi dengan reggae atau rap. Jadi kami ajak Dewa Kura-krua. Setelah jadi satu lagu, Nyidang Sing, akan berlanjut proses album ke-2,” ujar Phaii.

Soal kesan Kroncong Jancuk sudah identik dengan pemanis vokalis wanita, menurut Phaii takkan banyak berubah. Mereka akan tetap memasukkan porsi untuk vokalis wanita, ada yang diambil dari penyanyi yang sudah punya namun akan ada pula yang diambil dari barisan penonton.

Kroncong Jancuk saat ini beranggotakan adalah Gede Phaii (vokal, gitar), Bajra (aerophone), Eka Jon (drum), Cuk Panjul (kulele, cuk), Tomket (ukulele), Yudik (bass), dan Tutut (perkusi). Sesuai namanya, sejak dicetuskan, grup ini identik dengan musik keroncong. Musik yang mungkin terkesan klasik atau kuno, untuk konsumsi orang tua ini, digubah menjadi lebih asyik untuk generasi muda. Salah satu ciri khas Kroncong Jancuk adalah dalam tiap penampilannya selalu menggandeng sejumlah penari jogged.

THANK GOD FOR GOOD KARMA