Profesi Sound Engineer Langka Di Bali

HandmadNews – Sound Engineer adalah profesi yang bertanggung jawab dalam penataan suara dalam suatu karya musik atau film. Tidak banyak orang di Bali bahkan Indonesi yang mau menggeluti pekerjaan sebagai soundman atau Sound Engineer secara profesional. Jika pun ada, mereka belajar secara otodidak, melalui buku, internet, atau langsung praktik di lapangan. Audio atau Sound Engineering adalah bidang skill yang berhubungan dengan penggunaan mesin dan equipment untuk rekaman, audio editing, mixing, mastering dan reproduksi suara. Bidang ini mengacu pada audio, termasuk elektronik, akustik, psychoacoustics, dan musik. Seorang Sound engineer mahir dengan berbagai jenis media perekaman, seperti tape analog, multitrack recorder, digital audio workstation, dan pengetahuan komputer. Di dalam dunia musik sendiri, Audio/Sound Engineering merupakan faktor penting di dalam sebuah konser.

Di Bali hanya beberapa orang saja yang serius menggeluti dunia Sound Engineer ini, salah satunya anak muda bernama I Dewa Gede Edwin Nata Wisnu atau akrab disapa Dewa Edwin. Ditemui saat melakukan perekaman live band di Rock The Beat Studio (milik Nova drummer Scared Of Bumb) Jalan Kembang Matahari no 16 Sumerta, Dewa Edwin menuturkan, dirinya pertama kali belajar tentang sound engineer ini sekitar tahun 2010 di studio milik Mangde (drummer band Jalan Tengah) di sekitar Kesiman.
“Awalnya saya belajar otodidak, lihat  senior – senior operasikan alat sambil curi – curi ilmu, kemudia saya praktikkan” cerita Edwin.

Selain secara otodidak, Edwin juga belajar khusus ke salah satu Sound Engineer tetnama Bali yaitu Wayan Agus pemilik Tetstupid Recording Studio Di bilangan sanur.
“Saya juga belajar dari pak Agus Tetstupid, dia salah satu guru saya, tanpa dia mana mungkin saya bisa jadi seperti sekarang ini” kata Edwin.

Berkat ketekunan dan kegigihannya mempelajari dunia Sound Engineer, saat ini sosok Dewa Edwin selalu ada dibelakang kendali mixer disetiap pagelaran musik. Hampir semua band Bali sekarang menggunakan jasanya seperti Trijan, Rajawali aingkar Janji, Suical Sinatra, Bebangkan Oi Squad dan lain lain, bahkan beberapa band nasional pun jika konser dibali kerap menggunakan jasa Dewa Edwin untuk urusan sound engineering, seperti Peewee Gaskin, Hellcrust, Jeruji, Turtle Jr dan banyak lagi.
“Astungkara berkat kerja keras dan dukungan dari para senior, saat ini hampir semua band indie Bali saya tangani dan ada juga beberapa band nasional jika mereka main diBali” ujar Edwin. “Secara finansial untuk menghidupi isri dan anak juga bisa terpenuhi, berkat kerjaan ini” tambah Edwin.

Walupun sudah hampir 20 tahun di dunia sound engineering Dewa Edwin merada belum ada apa – apanya, karena sampai saat ini ia belum pernah menggarap satu album pun.
“Saya belum berjodoh saja dalam menggarapa album, kalau untuk sibgle – single saja sudah banyak saya garap. Mudah – mudahan tahun ini saya ada jodih menggarap full album” ucak Edwin.

Edwin juga mengajak teman – trman yang tertarik belajar sound engineer bisa belajar bersama di Rock The Beat Studio.

THANK GOD FOR GOOD KARMA