Winter Stay Dari Pop Punk Ke Alternative Emo

HandmadNews – Winter Stay band Alternative Emo dari Ubud, Bali dibentuk pada tahun 2019. Beranggotakan Arjun Mandala ( Vocal ), Gusde Harista ( Guitar ), Vio Wicaksana ( Guitar ), Gustu Satya ( Drum ), dan Wahyu Subagia ( Bass ). Arjun menjelaskan nama Winter Stay dipilih karena pada saat semua personil sedang berkumpul untuk membuat materi baru, cuaca di Ubud sedang musim dingin namun personil tetap melanjutkan pembuatan proses materi baru dengan suasana dingin tersebut.

Pada 30 April 2021 Winter Stay merilis EP “Living The Curse” yang memuat 5 track berjudul “Fade Away”, “Can’t Wait”, “Healing”, “Cursed”, “Living In”. EP “Living The Curse” dengan aliran musik Alternative Emo ini merupakan karya musik yang secara bersama-sama diprakarsai oleh seluruh personil.

Arjun mengatakan, EP ini mengangkat tema tentang keputusasaan dalam arti luas, masing-masing lagu yang terdapat dalam EP “Living The Curse” memiliki makna kesedihan dan keputusasaan jika dilihat secara umum, namun setiap orang akan memiliki sudut pandang (perspective) yang berbeda-beda dalam memaknai setiap lagu tersebut.
Sebelum dirilis secara resmi melalui berbagai platform digital music (Spotify, Youtube, Apple Music) Winter Stay membuka Pre-Order EP “Living The Curse” yang dijual secara eksklusif berisikan CD, sticker pack, dan T-Shirt.

Yang unik dari band ini adalah diawal terbentuknya mereka mengusung musik Pop Punk yang besar dipengaruhi oleh band – band seperti Trash Boat, Knuckle Puck, dan The Story So Far. Pada 17 Agustus 2019, Winter Stay masuk ke studio recording dan membuat 1 demo lagu yang berjudul “Start Again” dengan jenis musik Pop Punk. Demo inilah dimulai langkah awal Winter Stay sebagai sebuah band.

Demo ini dioperatori, mixing, dan mastering oleh Gung Sincan ( Parau ) di Crayon Record Studio. Single “Start Again” rilis pada tanggal 16 Oktober 2019.

 

THANK GOD FOR GOOD KARMA