HandmadNews – Bali tidak ada habisnya menghadirkan band – band berkualitas dan unik, kali ini hadir unit Pop Punk berbahasa Bali dari Tampaksiring, Gianyar, bernama Gde Mudra.Terbentuk pada akhir 2020 silam dengan Tresnajaya (vokal), Batu (drum), Boki (Gitar), Gading (gitar), dan Kuro (Bass). Yang unik dari band ini adalah, beberapa dari mereka merupakan sekaa wayang, dimana sang vokalis Tresnajaya merupakan seorang dalang sedangkan pemain gendernya adalah Batu dan Gading. Maka tidak aneh jika ada beberapa bait dari lagu mereka bercengkok vokal serta nada pentatonis ala Bali ,serta satu lagu berisi pembacaan palawakya yaitu dalam lagu Embas Urip. Dari lirik mereka pun banyak diisi idiom pewayangan dan juga isu sosial masyarakat lokal dari tempat asal mereka (Tampaksiring). Dari sisi musikal Gde Mudra kental dengan nuansa Pop Punk bahkan lebih ke Punk Rock.
Gde Mudra sendiri sudah merilis EP bertajuk Esoteris yang berisi 5 lagu pada 29 Juni 2021. Dimana ke-5 lagu dalam EP ini tersirat enigma, rasa jengah pribadi, serta rahasia yang tak diketahui masyarakat secara luas. Ada juga yang unik dari EP yang dicetak dalam bentuk kaset pita ini, yaitu dalam sampulnya mereka berpakaian selayaknya sekaa gong banjar mereka diera tahun 90an. Ini mengingatkan akan kaset tape lawas yang berisikan Gambelan Bali ditahun tersebut, sehingga saat perilisan EP waktu ini mereka sempat dikira merilis rekaman Gambelan Bali.
Setelah mengeluarkan EP ini, Gde Mudra selanjutnya akan menggarap video musik untuk lagu “Samudra Tanpa Tepi”. Lagu ini mengisahkan cinta sejati selayaknya samudra yang tanpa tepi, tetapi sayang ditengah perjalanan cinta, sang wanita memutuskan mengakhiri hubungan.
Bagi para penggemar musik Bali band ini sangat kami rekomendasikan, selain secara musikal sangat bagus, lirik – liriknya pun bisa kita pakai acuan dalam bertindak karena sesuai dengan dinamika sosial masyarakat yang ada.
THANK GOD FOR GOOD MUSIC